Rabu, 21 September 2016

Menelusuri Surga Kecil yang Tercecer di Tana Samawa

Siapa yang tidak mengakui kehebatan Nusantara? Ya, Nusantara, negeri kepulauan yang membentang dari Sabang sampai ke Merauke di Papua, dari Miangas sampai ke pulau Rote di Nusa Tenggara sana. Nusantara adalah sebutan bagi negeri Indonesia, negeri eksotik dengan segala macam keanekaragamannya. Salah satunya adalah keanekaragaman budaya.

Berbicara tentang budaya, tidak diragukan lagi bahwa di setiap daerah di Nusantara ini mempunyai kekayaan budaya yang masing-masing mempunyai filosofi dan daya tarik sendiri-sendiri. Demikian juga yang ada di Sumbawa, salah satu daerah yang berada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Untuk melihat dengan jelas bagaimana budaya di Sumbawa, kiranya kita perlu menjelajah beberapa pedesaan yang ada di sana. Salah satunya adalah Dusun Pamulung, sebuah dusun yang termasuk dalam Wilayah Desa Karang Dima, Kecamatan Labuan Badas, yang terletak sekitar 8 km dari kota Sumbawa Besar. Dusun ini merupakan desa wisata, karena di desa tersebut dapat kita jumpai dan saksikan berbagai atraksi budaya daerah, seperti Karaci, Barapan Kebo, tari-tarian tradisional serta musik tradisional.
Barapan Kebo di Dusun Pamulung (Source: here)

Selain Dusun Pamulung ada juga wisata Desa Tepal, desa tradisional yang terletak sekitar 37 km dari pusat kota, yang masuk dalam wilayah Kecamatan Batu Lanteh. Desa ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau dengan berkuda. Desa Tepal menyimpan banyak budaya tradisional, karena masyarakatnya masih memegang teguh adat istiadat dan budaya Samawa. Hal ini dapat dilihat dari cara berpakaian, cara hidup dan bentuk rumah yang unik, sehingga desa ini disebut juga Desa Adat.
Desa Tepal yang menyimpan banyak budaya tradisional (Source: here)

Desa adat yang tak kalah menarik untuk dikunjugi adalah Desa Poto, salah satu desa di Kabupaten Sumbawa yang juga tetap memelihara kelestarian budaya daerah seperti tenunan tradisional, pembuatan gerabah dan atraksi permainan rakyat seperti pacuan kuda, karapan kerbau. Desa Poto letaknya di Kecamatan Moyo Hilir, kira-kira 13 km dari kota Sumbawa Besar. Desa ini dapat dengan mudah dijangkau dengan sarana transportasi darat yang senantiasa melayani trayek di daerah tersebut setiap hari. 
Pengrajin tenun tradisional di Desa Poto (Source: here)

Selain desa-desa tersebut, satu lagi daerah yang masih mempertahankan sifat tradisionalnya, yaitu Dusun Talwa. Dusun Talwa merupakan dusun pandai besi (Black Smith) yang terkenal dalam pembuatan pisau, parang, cangkul, tembilang, dan sebagainya. Dusun Talwa yang oleh para wisatawan dijuluki sebagai Blingin Jerman ini terletak di kecamatan Moyo Hulu, berjarak 14 km dari kota Sumbawa Besar. Dan masih banyak lagi daerah unik di Sumbawa dengan beragam adat istiadatnya yang menarik.
Dusun Talwa yang terkenal dengan pandai besinya (Source: here)

Memang, berbicara tentang Sumbawa tak akan ada endingnya. Karena memang banyak hal menarik yang bisa diperbincangkan dari daerah berjuluk Tana Samawa ini. Dan jika kita membahas tentang Sumbawa, kiranya kita tak perlu mempertanyakan tentang keindahahan panorama alamnya. Karena memang setiap sudut pemandangan di Tana Samawa ini, keindahannya tak bisa digambarkan dengan kata-kata.

Untuk membuktikannya, kiranya kita perlu berkunjung ke pantai Saliper Ate. Saliper yang berarti penyejuk, dan Ate berarti hati. Sesuai dengan namanya, pantai Saliper Ate berarti pantai yang dapat menyejukkan hati pengunjungnya. Pantai ini terletak sekitar 5 km di sebelah barat kota Sumbawa Besar. Lokasinya yang mudah dijangkau dengan transportasi darat, membuat pantai ini menjadi obyek wisata pertama yang harus kita kunjungi jika datang ke Sumbawa.
Pantai Saliper Ate, penenang hati di Sumbawa (Source: here)

Pantai yang tak kalah indah selanjutnya adalah pantai Kencana. Jaraknya sekitar 11 km dari Kota Sumbawa Besar. Dengan bentuk pantai yang melengkung dan di kedua ujung lengkungannya masing-masing mempunyai rona tersendiri membuat panorama pantai ini sangat menawan. Terlebih, di lengkungan bagian kanannya berdiri batu karang dengan lubangnya yang setiap saat dihalau oleh ombak. Pemandangan yang benar-benar menakjubkan siapapun yang menyaksikannya.
Panorama Pantai Kencana yang memanjakan mata (Source: here)

Destinasi yang juga tak boleh terlupakan ketika kita mengunjungi Sumbawa adalah Pulau Moyo (Moyo Island). Pulau Moyo ini terletak di sebelah utara Sumbawa, di depan teluk Saleh. Pulau dengan luas kurang lebih 30 hektare ini menyimpan sejuta pesona yang tergambar di berbagai obyek wisatanya yang sangat menarik. Salah satunya, adalah air terjun bertingkat yang akan memanjakan mata setiap pengunjungnya.
Pulai Moyo yang menyimpan sejuta pesona (Source: here)

Jika datang ke pulau Moyo, jangan pernah melewatkan untuk menelusuri keindahan pantai Ai Manis. Pantai berpasir putih yang terletak di daratan pulau Moyo ini mempunyai pemandangan bawah laut yang sangat indah dengan terumbu karang dan tropikal fish-nya yang menawan. Dilengkapi dengan hutan tropis yang ada disekitarnya, menjadikan Ai Manis ini sangat cocok bagi kegiatan camping dan snorkling. Dari Ai manis, kita juga dapat menyaksikan eksotisme tenggelamnya matahari (sunset). Ai Manis ini dapat ditempuh lebih kurang 30 menit dengan speed boat dari Ai Bari, kecamatan Moyo Hilir.
Pantai Ai Manis yang eksotis (Source: here)

Selain Pulau Moyo, ada juga pulau yang tak kalah indah. Ya, Pulau Kenawa, sebuah pulau yang terletak di Sumbawa Barat. Pulau ini adalah pulau kosong tak berpenghuni yang ditumbuhi ilalang serta rumput-rumput hijau. Pulau ini sangatlah mudah dikenali, karena terdapat satu bukit di pulau tersebut. Tidak butuh waktu sejam untuk menaklukkan bukit tersebut dan menapakkan kaki di puncak tertingginya. Pulau ini juga memiliki pantai berpasir putih dan juga warna laut yang mampu menyegarkan penglihatan.
Pulau Kenawa, salah satu surga kecil di Sumbawa (Source: here)

Satu lagi yang tak boleh dilewatkan adalah wisata alam Teluk Saleh (Saleh Bay). Teluk Saleh merupakan gugusan berpasir putih dengan koralnya yang indah dan beraneka ragam ikan hias. Dari Teluk Saleh ini, kita juga dapat menyaksikan dengan jelas Gunung Tambora yang mempunyai kawah (Caldera) terluas di dunia.
Panorama alam di Teluk Saleh (Source: here)

Selain tempat-tempat tersebut, masih banyak lagi tempat indah lain di Sumbawa. Rasanya tak cukup sebuah buku tebal untuk menggambarkan keragaman budaya serta keindahan panorama alamnya. Keragaman budaya serta sejuta pesona itulah yang juga menjadikan tempat-tempat tersebut layak untuk dijuluki sebagai surga kecil yang tercecer di Tana Samawa.

Dengan sejuta pesona itu pula, maka tak heran jika seorang Youk Tanzil, founder sekaligus Executive Producer RoFA, menjadikan Tana Samawa ini sebagai salah satu daerah yang dilewati dan disinggahinya dalam perjalanan ekspedisi ke wilayah timur Indonesia. Ekspedisi 65 hari yang bertajuk ‘Return to The East’ ini dapat kita saksikan dalam program Ring of Fire Adventure (RoFA) yang disiarkan oleh Kompas TV.

Program Ring of Fire Adventure (RoFA) tersebut mengajak kita mengeksplor Indonesia Timur dengan cara yang berbeda, bukan sekedar travelling semata. Akan tetapi memotivasi kaum muda untuk memahami Indonesia dan melakukan perjalanan agar melihat realitas kekayaan Nusantara dari dekat. Untuk selanjutnya memungkinkan kita untuk lebih banyak belajar tentang toleransi dengan memaknai kembali perbedaan adat, budaya, serta agama sebagai sebuah karunia yang harus diterima dan disyukuri.


#GBCRoFA #RoFA 
***
*Tulisan ini diikutsertakan dalam Gramedia Blogger Competition x Kompas TV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar